Oleh: nafi81 | Januari 10, 2012

Piramida dalam tanah

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan tentang adanya piramid di indonesia salah satu diantaranya yang berada di gunung Lalakon jawa barat, jauh sebelum Lalakon saya telah menyimpan rasa penasaran sejak berumur sekolah dasar (sekitar tahun 1990-an) tepatnya di pinggiran dusun Dukuh, Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah saya melihat struktur tanah yang tidak wajar.

Baiklah kali ini saya berusaha untuk menulis apa adanya tentang fakta yang terjadi di daerah saya dilahirkan. saya baru bisa menulis sekarang karena saya baru saja belajar menggunakan alat yang efektif untuk bisa berbagi kepada semua orang diseantero dunia maya. dan bukan berarti saya latah dan pngin terkenal (tulisan ini betul-betul merupakan luapan perasaan dari rasa penasaran untuk bisa mengungkap tentang apa yang ada di deretan nama dan tempat miserius) diantaranya:

1. Makam tua budha

Makam Budha adalah titik perhatian pertama saya sejak tahun 1993. Makam ini menjadi misteri dikarenakan keberadaannya tidak wajar. Ketidakwajaran itu diantaranya;

  • Makam tersebut tidak berada di pemakaman umum. Keberadaan makam mungkin bagi beberapa wilayah di Indonesia tidak terlalu aneh bila ada makam di pekarangan atau disekitar rumah atau di belakang masjid dan lain sebagainya, namun diwilayah desa Karanggintung bila ada makam terpisah dari makam-makam yang lainnya menjadi sangat aneh
  • Selama ini belum ada warga sekitar yang mengetahui secara pasti tentang asal-usul makam tersebut (jasad siapa, meninggalnya kapan dan dari silsilah keluarga siapa).
  • Meskipun tidak ada yang tahu secara pasti namun anehnya makam tersebut seperti ada yang rajin merawatnya (bata diatas makam tertata rapi dan selalu bersih ditambah dengan tumpukan kemenyan bakar yang terus bertambah) tetapi warga juga tidak pernah tahu dan menjumpai ada orang datang kemakam tersebut.

Dari tiga alasan di atas maka Makam budha bisa dimungkinkan keberadaannya telah berusia ratusan atau bahkan ribuan tahun

2. Gunung Lastri

Gunung ini cukup kecil dan ramping dengan ketinggian sekitar 100 hingga 160-an Meter, tidak layak disebut gunung. Kendati demikian masyarakat tetap menyebutnya sebagai “gunung” atau ada juga yang menyebutnya sebagai “munggang” (bukit).

Sejak saya masih berusia puluhan tahun sudah cukup curiga karena gunung ini benar-benar berbeda dengan gunung lainnya. Berbentuk kerucut, sangat runcing dengan tebing sangat lurus (kecuraman tebing di sisi selatan, timur dan barat sekitar 60 Derajat) sedangkan disisi utara berbentuk punggungan dan menyatu dengan bukit yang ada di sebelah utara.

Di kaki gunung terdapat sungai yang mengalir sepanjang tahun dari arah barat hingga timur hampir melingkari gunung tersebut, konon di era penjajahan Belanda pernah berencana untuk membangun waduk yang akan menyatukan gunung dengan bukit yang ada disebelah selatan, namun proyek segera dibatalkan setelah sebelumnya ada pekerja yang sempat melihat ular sebesar pohon kelapa.

3. Nama wilayah (kutaraja)

Setelah makam Budha dan gunung yang tidak wajar maka rasa penasaran saya semakin memuncak saat merenungi bahwa ternyata wilayah antara makam dengan gunung lastri bernama Kutaraja (Kota Raja?)

4. Budaya dan kepercayaan mistis masyarakat sekitar

Kebudayaan masyarakat masih ada yang punya kepercayaan dan melakukan beberapa ritual sebaimana dilakukan oleh penganut gama hindu meskipun semua warga telah mengaku islam sebagai agama mereka

Ke-empat hal tersebut di atas menjadikan saya punya dugaan sementara bahwa ratusan atau ribuan tahun yang lalu wilayah tersebut merupakan tempat sebuah kerajaan yang menganut ajaran Budha

Sampai disini rasa penasaran saya belum berhenti dengan adanya mahluk aneh yang hanya muncul pada bulan mulud (menurut penanggalan setempat) bulan mulud adalah bulan yang sangat menyeramkan bagi kami karena dibulan inilah munculnya mahluk mirip manusia tapi tidak mempunyai tungkai dan hidung sangat pesek dengan hanya satu rongga hidung.

Mahluk itu datang tidak terduga namun seringkali datang diwaktu sore hingga pagi dalam wujud manusia seperti deskripsi saya di atas dan dapat berubah menjadi seekor anjing dan dapat menghilang.

Bila malam tiba semua orang mengunci rapat rumah dan menempatkan kambing ditempat yang terjangkau dan banyak juga yang memasukkan kambing kedalam rumah karena mahluk tersebut sangat gemar makan kambing mentah-mentah

Mahluk tersebut bernama pejajaran (pajajaran). Bila seseorang tidak sengaja bertemu Pejajaran dilarang keras untuk menatap matanya

“Truss…!”  apa hubungannya dengan kerajaan Budha?

Terus terang saya sendiri masih belum dapat menyimpulkan apa hubungan atas semuanya, namun mari kita runut dari awal:

  1. Gunung lastri berbentuk kerucut

Kemungkinan didalamnya terdapat bangunan (mungkin candi, pyramid, atau yang lainnya)

  1. Makam Budha

Bila ternyata di dalam struktur tanah gunung lastri ada candi maka makam yang disebut oleh warga sebagai makam Budha adalah makam salah satu pendeta atau penganutnya yang masih terawat hingga sekarang

  1. Kutaraja adalah sebuah tempat dimana raja tinggal (pusat kendali kerajaan)
  2. Mahluk bernama Pajajaran mungkin ada kaitannya dengan kerajaan Pajajaran

Bila ditarik benang merah mungkin saja kerajaan Budha (kerajaan yang warga beserta rajanya masih menganut agama Budha) tersebut masih ada garis keturunan dari raja Pajajaran. Tapi kenapa nama pajajaran belakangan oleh warga dinisbatkan ke mahluk aneh jadi-jadian? Ada banyak kemungkinan, namun tidak bisa saya jelaskan disini

Demikianlah rasa penasaran saya selama bertahun-tahun. Hingga kini gunung lastri hampir tak tersentuh oleh orang dikarenakan masih ada beberapa mitos dan takut atas hewan-hewan melata (ular, kelabang, dll) yang mungkin masih berapa di wilayah gunung/munggang Lastri. Anda tertarik untuk mengadakan penelitian?

 

 

 


Tinggalkan komentar

Kategori